Pengertian Normalisasi Database

Pengertian Normalisasi Database

    Tujuan utama dalam perancangan sebuah sistem basis data relasional adalah mengembangkan model data logika untuk menciptakan representasi data yang tepat bagi hubungan maupun batasannya (constraints) . untuk mencapai hal tersebutmaka harus dilakukan identifikasi pada sekumpulan relasi yang tepat. teknik yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi relasi tersebut dengan normalisasi.

    Istilah normalisasi diperkenalkan oleh E.F.Codd pada tahun 1972. Selain digunakan sebagai metoologi, normalisasi sering dilakukan sebagai serangkaian tes pada relasi untuk menentukan apakah suatu relasi sudah memenuhi atau masih melanggar persyaratan bentuk normal tertentu. pada awalnya terdapat 3 jenis bentuk normal yang diusulkan, yaitu bentuk nomal ke satu (1NF), bentuk normal ke dua (2NF), dan bentuk normal ke tiga (3NF). setelah itu R. Boyce dan E.F Codd memperkenalkan boyce cod Normal Form (BCNF), bentuk normal yang lebih tinggi dari bentuk normal ke tiga pada tahun 1974. Pada perkembangan selanjutnya muncul pula bentuk normal ke-4 dan ke-5.

     normalisasi dalam desain database relasional diharapkan akan menghasilkan tabel-tabel seperti berikut.

a. berisi data yang diperlukan.

b. memiliki sedikit mungkin redundasi.

c. mengakomodasi banyak nilai untuk type.

d. mengefisienkan proses update.

e. menghindari kemungkinan kehilangan data secara tidak sengaja/tidak diketahui.

Terdapat tiga persyaratan teknik normalisasi data, yaitu sebagai berikut.

a. jika ada komposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman. Dekomposisi merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan tabel yang baik. tetapi jika tidak hati-hati, upaya ini justru dapat menghsilkan kesalahan. Dekomposisi yang benar terjadi jika tabel-tabel tabel dekomposisi yang kita gabungkan kembali dapat menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi yang benar semacam ini disebut lossless join decomposition atau lossless decomposition (dekomposisi aman).

b. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data. Dependency preservation (pemeliharaan ketergantungan) merupakan kriteria ke dua yang harus dapat dicapai untuk mendapatkan tabel dan basis dan yang baik. ketika melakukan perubahan data, maka harus dijamin agar perubahan tersebut tidak menghasilkan inkonsistensi data yang mengakibatkan ketergantungan fungsional yang sudah benar menjadi tidak terpenuhi. akan tetapi, dalam upaya untuk memelihara ketergantungan fungsional yang ada agar terpenuhi tersebut, prosesnya harus dapat dilakukan dengan efisien. 

c. tidak melanggar boyce-codde normal form (BCNF) Kriteria berikutnya untuk mendapatkan tabel yang baik adalah dengan menerapkan BCNF. sebuah tabel yang dikatakan memenuhi BCNF jika untuk semua ketergantungan fungsional dengan notasi X ke Y, maka X harus merupakan candidate key pada tabel tersebut. jika tidak seperti ini maka tabel tersebut harus didekomposisi berdasarkan ketergantungan yang ada sedemikian rupa sehingga X menjadi candidate key dari tabel-tabel hasil dekomposisi.

keuntungan normalisasi sebagai berikut.

a. mengeliminasi adanya data anomali.

b. mengurangi uplikasi data.

c. mengeliminasi masalah data integrity.

d. space penyimpanan  data lebih hemat.

kerugian normalisasi sebagai berikut.

a. SQL query akan lebih rumit, terurtama untuk mengakses data dari banyak tabel.

b. DBMS akan berjalan lebih lambat karena memerlukan kerja yang ekstra.a